KELUARGA BESAR POKERPAIR88.COM & MENGUCAPKAN SELAMAT HARI NATAL BAGI YANG MERAYAKANNYA, SALAM HOKI :)

Senin, 09 Januari 2017

Kisah Bocah Yang Terlantar & Pedulinya Tetangga



Domino99 - Bocah Marcel (3, 5) menarik perhatian waktu account @ekasukmawati90 memposting video Marcel yang menyedihkan di instagram-nya. Kepedulian tetanggalah yang bikin Marcel yang telantar bertahan sampai dirawat Dinas Sosial.

detikcom berkunjung ke tempat tinggal tempat Marcel di besarkan, di Bugel Mas Indah Blok D2, Tangerang pada Minggu (8/1/2017) tempo hari. Tampak tempat tinggal yang dihuni Marcel telah kosong. Dari depan, terlihat tempat tinggal itu telah 'tidak berbentuk' tempat tinggal.

Keseluruhnya penampakan depan tempat tinggal yang sejatinya bercat putih, baik tembok serta pagarnya itu, terlihat kusam. Plafonnya telah ambrol sampai tampak kawat-kawat centang perenang serta papan triplek terkelupas tidak keruan.

Didalam tempat tinggal, penampakan kusamnya makin jadi. Ada beberapa barang rumah tangga seperti sepeda, TV tabung, kulkas almari, kasur yang telah berhamburan isi busanya serta kucel spreinya, bebrapa pakaian serta kain berantakan plus bau apek yang menguar. Tidak ada listrik, tidak ada sinar. Suram.

Yang tinggal didalam rumah itu, Marcel, Soni (14) kakak Marcel, serta tantenya Desi (34) telah dievakuasi ke tempat tambah baik oleh Dinas Sosial Kota Tangerang mulai sejak Rabu (4/1) lantas. Sekian pembicaraan Tati Pratiwi, tetangga yang tempat tinggalnya persis terdapat di samping kiri tempat tinggal Marcel.



" Telah dibawa ke Dinas Sosial. Yang tinggal di rumah itu ada 3 orang, Sony, Marcel sama bibinya Desi (34). Marcel itu anak paling kecil dari suami pertama ibunya, umurnya Marcel saat ini 3, 5 th., bila Sony itu anak pertama, umurnya saat ini telah 14 th., " terang Tati waktu terlibat perbincangan dengan detikcom.

Menurut Tati, bapak Marcel telah wafat. Mulai sejak sang bapak wafat, Marcel yang mulai sejak lahir tinggal dirumah itu pada akhirnya ditinggalkan sang ibu, Anut Mariska (37). Dari 4 anak, Mariska cuma membawa anak ke-2 Reden (5) serta Chelsea (4, 5).

Info Tati itu juga dibenarkan Eriyanti (30), putri Ketua RT setempat yang tempat tinggalnya di samping Tati. Menurut dia, Mariska saat ini telah menikah lagi.



" Ibunya miliki anak 4, anak yang ke-2 sama ketiga dibawa. Ngaku sama suami barunya itu anaknya hanya ada dua, nah dua yang tidak disadarin ini tinggal sama bibinya itu, bibinya yang rada-rada tidak waraslah ya, " papar Eriyanti.

Sesungguhnya, bapak Eriyanti yang juga Ketua RT waktu itu pernah bertanya pada Mariska apakah mampu menjaga Marcel sekeluarnya dari tempat tinggal sakit pasca melahirkan. Waktu itu, Mariska menyanggupi untuk menjaga anak bungsuinya.

" Telah buat surat pernyataan buat menjaga, pada akhirnya suaminya yang ke-2 tahu bila dia miliki anak dua itu, serta sepakat juga buat menyanggupi menjaga, " cerita Eriyanti.



Lalu, tempat tinggalnya yang dihuni Marcel pernah dirapihkan oleh Mariska serta suami barunya. Lalu, Marcel serta Soni ditinggalkan berbarengan tantenya. Mariska serta keluarga barunya tinggal di lokasi Kalideres. Waktu Marcel baru dilahirkan, Mariska tetaplah bertandang untuk mengontrol tempat tinggal serta anak-anaknya.

" Selalu kemudian 2 hingga 3 bln. ibunya ya kerap datang ya, waktu itu ibunya juga lagi hamil. Sesudah melahirkan masihlah pernah datang namun sesudah lama kelamaan tidak datang-datang lagi.

Marcel serta Soni pada akhirnya cuma ditinggal dengan tantenya, Desi yang disangka mempunyai penyakit jiwa. Hal semacam ini karena dia serta warga kompleks kerap merasakan Desi sebagian geram tidak keruan tanpa ada sebab. Tingkah laku Desi itu, lanjut Tati, merubah perangai Marcel karena Desi disaksikan sering lakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Marcel.

" Marcel itu saat ini cacat, cacat lantaran disiksa sama tantenya, walau sebenarnya semula ramah lama-lama jadi pendiam lantaran disiksa jadi demikian. Mulai sejak kecil, mulai sejak lahir Marcel memanglah telah tinggal disini, dititipin sama ibunya ke bibinya itu, " papar Tati.

Lain perihal dengan Soni, sang kakak yang telah beranjak remaja ini dapat berontak apabila diomeli tantenya. Soni juga sering berjumpa ibunya, Mariska. Apabila akan berjumpa, Soni mengakui pada Eriyanti senantiasa berjumpa ibunya di lokasi Kebon Besar serta memohon biaya.

" Saya tidak tahu permasalahan kerap ketemunya, namun dari Soni dia ngakunya demikian. Dia juga sukai minta biaya sama saya terkadang Rp5. 000 terkadang Rp7. 000, selalu saya katakan 'Ngapain ketemu sama ibu anda Son, adek anda itu tidak perlu materi, dia perlu kasih sayang serta perhatian. Bukan hanya adek anda yang dua itu saja yang butuh diperhatiin'. Nah kerap saya omelin seperti itu, reaksinya dia (Soni) hanya diam saja, " papar Eriyanti.

" Bila diberi mamanya duit tuturnya paling buat makan, selalu beli susu buat Marcel. Saya sih kurang tahu ya, dahulu dia katakan ibunya pernah datang namun malem, tetangga tidak ada yang tahu, ya saya juga tidak tahu ya namanya malam, mungkin saja lantaran mamanya takut atau bagaimana, " paparnya.

Tati juga merasakan paling akhir kali Mariska datang disuatu malam sekitaran th. 2016 lantas. Waktu itu, Mariska berjanji bakal membawa dua anak yang ditinggalkannya.

" Mulai sejak dititipkan sama bibinya tidak pernah datang lagi. Pernah sekali malam-malam ngomongnya ingin dibawa, telah lama, satu tahun waktu lalu, namun tidak ada perbuatannya, hanya ngomong doang, " papar Tati.

Menurut Eriyanti, satu tahun lantas juga, Marcel pernah alami gizi jelek. " Pernah dirawat juga namun tidak hingga ke Kemensos. Dahulu hanya kasusnya hanya same pihak Puskesmas, kecamatan, kelurahan, RT, RW jadi masihlah dapat diakukan, " tuturnya.

Keseharian, tetangga seperti Tati serta Eriyantilah yang perduli pada Marcel. Tetapi lantaran ada tante yang sukai sebagian geram tanpa ada karenanya, tetangga lihat kondisi untuk membantu Marcel.

" Bibinya itu kerap kambuh, kerap kumat, bila kumat nyerang orang, terkadang si Marcel itu juga kerap jadi tujuan bila dia tengah kumat, sejak dari lahir telah kerap disiksa sama bibinya itu. Saya bila narasi kisahnya si Marcel dari bayi itu sakit sendiri saya ingatnya, sedih. Namun saya tidak dapat ngapa-ngapain waktu dipegang sama bibinya. Hanya bila bibinya tidak ada, saya berani nyamperin. Bibinya terkadang kerap keluyuran mencari makanan, jadi cocok bibinya ngga ada baru deh saya dapat urusin si Marcel, " ungkap Eriyanti.

Kesempatan ini, waktu Marcel ada diluar tempat tinggal, seseorang tetangga bernama Eka Sukmawati merekam Marcel, mendeskripsikan keadaannya serta mengunggahnya ke instagramnya. Tanggapan juga berdatangan. Banyak yang menginginkan menolong Marcel sampai pada akhirnya Dinsos Tangerang sampai Mensos Khofifah Indar Parawansa turun tangan.

" Selalu ada tetangga saya ini, mungkin saja iseng atau bagaimana kali ya, mbak Eka itukan, dia memang emang kerap melalui, namun yang tahu persisnya itu kan saya, cocok masalah pertama (gizi jelek) itu juga saya yang ngebawa ke RS. Telah saya laporin dari th. lantas. Saya seperti keluarga mereka itu, saya juga terasa anak saya banyak juga, orangtuanya tidak ada ekonomi, mungkin saja tidak keurus kali ya, " papar Eriyanti yang bersukur lantaran Marcel dapat dibantu lantaran kasusnya bergaung di sosial media.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting